Fans Milanisti – Paolo Maldini, legenda AC Milan, belum menemukan peran eksekutif baru sejak meninggalkan klub pada Juni 2023. Ia mengungkapkan keinginannya untuk bekerja di klub yang memberinya kuasa penuh dalam pengambilan keputusan. Selain itu, Oliver Bierhoff, mantan rekan setim, menyampaikan bahwa Maldini ingin meninggalkan jejak signifikan di klub berikutnya. Oleh karena itu, fans Milan masih berharap ia kembali, meski performa tim membaik di bawah Massimiliano Allegri. Meskipun demikian, keputusan pemilik klub, Gerry Cardinale, memecat Maldini memicu kontroversi. Dengan demikian, masa depan Maldini menjadi sorotan di dunia sepak bola.
Keinginan Maldini untuk Peran Baru
Maldini menegaskan bahwa ia hanya akan menerima peran di klub yang memberinya kendali penuh atas keputusan strategis. Selain itu, Bierhoff, dalam wawancara dengan La Stampa, menyebut Maldini menolak posisi tanpa wewenang nyata. Oleh karena itu, ia menolak bekerja untuk klub Italia lain dan lebih memilih tawaran dari klub top Eropa atau proyek menarik di Arab Saudi. Meskipun demikian, Bierhoff menyarankan Maldini untuk mengelola tim nasional, tetapi Maldini ragu karena birokrasi federasi. “Paolo ingin peran di mana ia bisa membentuk visi klub,” ujar Bierhoff. Dengan demikian, Maldini mencari proyek yang sesuai dengan ambisinya.
Kontroversi Kepergian dari Milan
Maldini meninggalkan Milan setelah berselisih dengan pemilik klub, Gerry Cardinale, pada 5 Juni 2023, bersama direktur olahraga Frederic Massara. Selain itu, keputusan ini dipicu oleh perbedaan strategi transfer dan investasi pemain, terutama setelah negosiasi kontrak Rafael Leao yang dipimpin CEO Giorgio Furlani. Oleh karena itu, fans menyebut kepergian Maldini sebagai “kehilangan identitas Milan.” Meskipun demikian, Maldini sukses membawa Milan juara Serie A 2021/22 dan kembali ke Liga Champions. “Cardinale membuat kesalahan besar,” tulis seorang pendukung di media sosial. Dengan demikian, kepergiannya tetap memicu kekecewaan fans.
Rekam Jejak sebagai Direktur Teknis
Maldini menjabat sebagai direktur teknis Milan sejak Juni 2019, setelah menjadi direktur strategi olahraga pada 2018. Selain itu, ia merekrut talenta seperti Theo Hernandez (€20 juta), Fikayo Tomori (€17,2 juta), dan Mike Maignan (€14 juta), yang kini jadi pilar tim. Oleh karena itu, keputusannya mendukung Stefano Pioli sebagai pelatih terbukti jitu, membawa Scudetto setelah 11 tahun. Meskipun demikian, kegagalan merekrut penyerang seperti Charles De Ketelaere dan Divock Origi menuai kritik. Namun, Maldini selalu bertanggung jawab atas keputusannya. Dengan demikian, ia diakui sebagai salah satu pengintai bakat defensif terbaik.
Peluang Kembali ke Milan
Fans Milan mendesak kembalinya Maldini, terutama saat performa tim menurun pasca kepergiannya pada 2023. Selain itu, Leonardo, mantan direktur Milan, menyebut klub “kehilangan jiwa” tanpa Maldini. Oleh karena itu, musim 2024/25 yang buruk memicu spekulasi kembalinya, meski Milan kini diperkuat Luka Modric dan Victor Boniface. Meskipun demikian, Maldini kemungkinan menolak kembali kecuali diberi kendali penuh. “Maldini adalah simbol Milan, dia harus kembali,” ujar seorang fans. Dengan demikian, kembalinya bergantung pada kesediaan Cardinale memberikan wewenang.
Rumor Peran di Klub Lain
Maldini dikaitkan dengan posisi direktur olahraga di Manchester United pada Desember 2023, setelah investasi Sir Jim Ratcliffe. Selain itu, ia pernah menolak tawaran Paris Saint-Germain pada 2018 karena tidak mengenal budaya klub dan bahasa Prancis. Oleh karena itu, ia lebih memilih proyek di klub top Eropa yang memungkinkannya membangun tim pemenang. Meskipun demikian, tawaran dari Arab Saudi juga menarik baginya karena potensi finansial. Namun, Maldini tetap setia pada nilai-nilainya. Dengan demikian, pilihannya terbatas pada proyek dengan visi jelas.
Kesimpulan
Paolo Maldini mencari peran eksekutif yang memberinya kuasa penuh untuk membentuk visi klub. Ia menolak posisi tanpa wewenang, baik di Italia maupun federasi. Selain itu, kepergiannya dari Milan pada 2023 tetap kontroversial, dengan fans menilai klub kehilangan identitas. Oleh karena itu, rekam jejaknya sebagai direktur teknis menunjukkan keberhasilan besar di sektor defensif. Meskipun demikian, kembalinya ke Milan atau bergabung dengan klub lain bergantung pada kendali yang ditawarkan. Dengan demikian, Maldini tetap menjadi figur berpengaruh di sepak bola dunia.