Milan Pulang dari Tur Asia-Pasifik dengan Keyakinan Baru

AC Milan

Fans Milanisti – AC Milan menutup tur pramusim di Asia-Pasifik dengan hasil memuaskan, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, mereka mengalahkan Liverpool 4-2 dan Perth Glory 9-0, serta bermain imbang melawan Arsenal (menang adu penalti), menurut SempreMilan.com. Selain itu, Massimiliano Allegri membawa kompaktitas tim dan performa gemilang dari Rafael Leao, Noah Okafor, dan Ruben Loftus-Cheek, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, tur ini memberikan banyak pelajaran, menurut Gazzetta dello Sport. Meski begitu, Pervis Estupiñán, Yunus Musah, dan penguasaan bola perlu perbaikan, menurut Sky Sport Italia. Dengan demikian, Milan pulang dengan keyakinan baru menjelang musim 2025/26.

Kompaktitas Tim: Fondasi Kuat Allegri

Tur pramusim menunjukkan Milan yang lebih solid dan terorganisir, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, melawan Liverpool, Milan menerapkan rencana permainan yang membebaskan ruang untuk Leao dan Okafor, menghasilkan kemenangan 4-2, menurut Football-Italia.net. Selain itu, Loftus-Cheek menyebut tur ini memperkuat “keluarga Milan” di dalam dan luar lapangan, menurut La Repubblica. Oleh karena itu, Allegri berhasil menciptakan suasana tim yang positif, menurut SempreMilan.com. Meski begitu, beberapa kesalahan akibat kurangnya ritme masih terlihat, menurut Gazzetta dello Sport. Dengan demikian, kompaktitas jadi aspek positif utama.

Bacaan Lainnya

Performa Pemain: Leao, Okafor, dan Loftus-Cheek Bersinar

Rafael Leao, Noah Okafor, dan Ruben Loftus-Cheek tampil menonjol di tur pramusim, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Leao, yang bermain sebagai penyerang tengah, mencetak dua gol dan satu assist melawan Liverpool dan Perth Glory, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Okafor mencetak empat gol di tiga laga, membuat Milan mempertimbangkan mempertahankannya (transfer permanen Rp300–400 miliar/€15–20 juta), menurut Football-Italia.net. Loftus-Cheek, sebagai tuttocampista, mencetak gol dan menjadi starter di setiap laga, menurut MilanReports.com. Oleh karena itu, ketiganya jadi pilar penting, menurut Sky Sport Italia. Meski begitu, mereka harus konsisten di Serie A, menurut Tuttosport. Dengan demikian, performa mereka meningkatkan optimisme.

Aspek yang Perlu Diperbaiki: Estupiñán, Musah, dan Penguasaan Bola

Pervis Estupiñán dan Yunus Musah masih perlu adaptasi, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Estupiñán, yang bergabung di Hong Kong, terlihat kurang sinkron dengan tim, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Musah, meski mencetak gol voli melawan Perth Glory, tampil kurang disiplin taktis, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, keduanya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan ritme Allegri, menurut Gazzetta dello Sport. Selain itu, penguasaan bola melawan tim bertahan rapat, seperti Perth Glory, belum teruji karena lawan terlalu lemah (17 poin di A-League), menurut ALeagues.com.au. Meski begitu, laga melawan Leeds United dan Chelsea akan memberi gambaran lebih jelas, menurut Sky Sport Italia. Dengan demikian, aspek ini jadi pekerjaan rumah.

Konteks Pramusim: Persiapan dan Transfer

Milan menjalani tur pramusim yang sukses, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, jadwal mencakup:

  • 23 Juli: Arsenal 1-0 Milan (menang adu penalti, Singapura)
  • 26 Juli: Milan 4-2 Liverpool (Hong Kong)
  • 31 Juli: Perth Glory 0-9 Milan (Australia)

Selain itu, kedatangan Samuele Ricci (Rp500 miliar/€25 juta), Luka Modrić (gratis, gaji Rp70 miliar/€3,5 juta), dan Pervis Estupiñán (Rp380 miliar/€19 juta) memperkuat skuad, menurut Fabrizio Romano. Oleh karena itu, Milan mengejar Ardon Jashari (Rp670 miliar/€33,5 juta) dan Dusan Vlahovic (Rp600 miliar/€30 juta), menurut Tuttosport. Meski begitu, penjualan Theo Hernandez (Rp500 miliar/€25 juta) dan Tijjani Reijnders (Rp1,4 triliun/€70 juta) membatasi anggaran, menurut MilanReports.com. Dengan demikian, pramusim jadi langkah awal penting.

Reaksi Fans: Antusiasme dan Harapan

Fans Milan antusias dengan hasil tur pramusim, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, unggahan di X seperti @acmilan_intl memuji kompaktitas tim dan performa Leao, Okafor, dan Loftus-Cheek, menurut SempreMilan.com. Selain itu, @MilanXtra menyebut kemenangan 9-0 atas Perth Glory sebagai “tanda kebangkitan,” menurut RisingStarXI. Oleh karena itu, fans berharap Milan konsisten di Serie A dan Coppa Italia melawan Bari (17 Agustus), menurut Football-Italia.net. Meski begitu, beberapa menyoroti kelemahan penguasaan bola, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, tur ini meningkatkan optimisme Milanisti.

Kesimpulan

Milan menutup tur Asia-Pasifik dengan keyakinan baru. Sebagai contoh, kompaktitas tim, performa Leao, Okafor, dan Loftus-Cheek jadi aspek positif. Selain itu, Allegri membawa suasana tim yang kuat. Oleh karena itu, Milan siap menghadapi musim 2025/26. Meski begitu, Estupiñán, Musah, dan penguasaan bola perlu perbaikan. Dengan demikian, fans menanti langkah selanjutnya di era Allegri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *