Club Brugge Tolak Tawaran Rp670 Miliar Milan Untuk Jashari

Jashari

Fans Milanisti – Club Brugge menolak tawaran terakhir AC Milan sebesar Rp670 miliar (€33,5 juta) plus bonus untuk gelandang Swiss Ardon Jashari, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, tawaran ini naik Rp20 miliar (€1 juta) dari sebelumnya, tetapi Brugge bersikeras ingin lebih, menurut Sacha Tavolieri via MilanNews.it. Selain itu, Igli Tare, direktur olahraga Milan, menyebut ini sebagai tawaran akhir, mengindikasikan klub mungkin beralih ke target lain, menurut Gazzetta dello Sport. Oleh karena itu, waktu yang semakin sempit jelang bursa tutup membuat Milan harus bertindak cepat. Meski begitu, fans kecewa karena Jashari, yang ingin bergabung, terancam gagal mendarat di San Siro. Dengan demikian, saga transfer ini memasuki babak krusial.

Penolakan Brugge: Harga Jashari Dinilai Terlalu Tinggi

Milan menaikkan tawaran untuk Jashari dari Rp650 miliar (€32,5 juta) menjadi Rp670 miliar (€33,5 juta) dengan bonus dikurangi, namun tetap total Rp760 miliar (€38 juta), menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, Club Brugge menolak karena menginginkan minimal Rp800 miliar (€40 juta), menurut Tomas Taecke via Nieuwsblad. Selain itu, Brugge, yang membeli Jashari seharga Rp120 miliar (€6 juta) pada 2024, yakin bisa mendapat lebih dari klub lain, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Tare menegaskan ini tawaran terakhir, menolak tekanan Brugge, menurut Sky Sport Italia. Meski begitu, sikap keras Brugge bisa merugikan Jashari, yang menolak Borussia Dortmund demi Milan, menurut Fabrizio Romano. Dengan demikian, negosiasi ini tampak buntu.

Bacaan Lainnya

Profil Jashari: Gelandang Berpotensi Besar

Ardon Jashari, gelandang berusia 23 tahun, tampil impresif di Liga Belgia musim 2024/25 dengan 4 gol dan 6 assist dalam 32 laga, menurut Transfermarkt. Sebagai contoh, ia dikenal sebagai gelandang box-to-box dengan kemampuan bertahan dan visi passing, cocok untuk formasi 4-3-3 atau 3-5-2 Massimiliano Allegri, menurut Tuttosport. Selain itu, ia dianggap sebagai pengganti ideal Tijjani Reijnders, yang dijual ke Manchester City seharga Rp1,4 triliun (€70 juta), menurut MilanReports.com. Oleh karena itu, Milan melihatnya sebagai investasi masa depan, menurut MilanNews.it. Meski begitu, valuasi Rp800 miliar (€40 juta) dianggap berisiko untuk pemain tanpa pengalaman Serie A, menurut Corriere dello Sport. Dengan demikian, Jashari adalah taruhan besar.

Konteks Skuad: Kebutuhan Gelandang Baru

Milan kehilangan Reijnders, Tommaso Pobega (Rp160 miliar/€8 juta), dan berpotensi Yunus Musah (Rp400 miliar/€20 juta), membuat gelandang baru jadi prioritas, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, Milan telah merekrut Luka Modrić (gratis, gaji Rp70 miliar/€3,5 juta), Samuele Ricci (Rp500 miliar/€25 juta), dan Pervis Estupiñán (Rp380 miliar/€19 juta), menurut Football-Italia.net. Selain itu, dana dari penjualan Theo Hernandez (Rp500 miliar/€25 juta) dan Emerson Royal (Rp180 miliar/€9 juta) membantu, menurut Fabrizio Romano. Oleh karena itu, Milan juga mengejar Guéla Doué (Rp460 miliar/€23 juta), Dusan Vlahović (Rp360 miliar/€18 juta), dan Giovanni Leoni (Rp700 miliar/€35 juta), menurut Gazzetta dello Sport. Meski begitu, anggaran terbatas tanpa Liga Champions membatasi opsi, menurut MilanNews24.com. Dengan demikian, alternatif seperti Javi Guerra atau Morten Frendrup jadi opsi realistis.

Langkah Milan Selanjutnya: Beralih atau Bertahan?

Dengan penolakan Brugge, Milan kemungkinan beralih ke target lain seperti Javi Guerra (Valencia, Rp400–500 miliar/€20–25 juta) atau Morten Frendrup (Genoa, Rp300–400 miliar/€15–20 juta), menurut Sky Sport Italia. Sebagai contoh, Guerra menawarkan kreativitas serupa Jashari, sementara Frendrup sudah terbukti di Serie A, menurut Tuttosport. Selain itu, Milan bisa menunggu hingga bursa musim panas 2026 untuk Jashari dengan harga lebih rendah, menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Tare harus menyeimbangkan ambisi dan anggaran, menurut MilanReports.com. Meski begitu, fans khawatir kehilangan momentum setelah penjualan Reijnders, menurut SempreMilan.com. Dengan demikian, keputusan ini krusial untuk ambisi Serie A.

Tur Pramusim: Ujian untuk Lini Tengah

Kemenangan 4-2 Milan atas Liverpool di Hong Kong pada 26 Juli menunjukkan potensi serangan, tetapi lini tengah kehilangan Reijnders terasa, menurut MilanReports.com. Sebagai contoh, Modrić dan Ricci tampil solid, tetapi Musah mendapat nilai 5,5, menurut SempreMilan.com. Selain itu, jadwal pramusim berikutnya meliputi:

  • 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
  • 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
  • 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)

Oleh karena itu, kedatangan gelandang baru penting jelang Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus, menurut Tuttosport. Meski begitu, kebugaran Youssouf Fofana dan Alex Jimenez perlu dipantau, menurut ALeagues.com.au. Dengan demikian, tur ini jadi ujian untuk Allegri.

Reaksi Fans: Kecewa namun Berharap

Fans Milan kecewa dengan penolakan Brugge, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, banyak yang melihat Jashari sebagai pengganti ideal Reijnders, menurut MilanNews.it. Selain itu, sikap tegas Tare dipuji, tetapi kegagalan transfer memicu kritik terhadap manajemen, menurut Sky Sport Italia. Oleh karena itu, fans mendesak Milan segera menargetkan Guerra atau Frendrup, menurut Corriere dello Sport. Meski begitu, beberapa optimis Jashari bisa bergabung di masa depan, menurut Football-Italia.net. Dengan demikian, saga ini memicu diskusi sengit di kalangan Milanisti.

Kesimpulan

Club Brugge menolak tawaran Rp670 miliar (€33,5 juta) Milan untuk Jashari, menuntut minimal Rp800 miliar (€40 juta). Sebagai contoh, Tare menyebut ini tawaran terakhir, mengindikasikan peralihan ke target lain. Selain itu, Jashari bisa memperkuat lini tengah Milan. Oleh karena itu, keputusan ini penting untuk ambisi Serie A. Meski begitu, anggaran terbatas dan sikap keras Brugge jadi tantangan. Dengan demikian, fans menanti langkah cerdas Tare sebelum bursa tutup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *