Pervis Estupiñán Jadi Bek Kiri Baru AC Milan Musim Depan

Pervis Estupiñán

Fans Milanisti – AC Milan resmi mendatangkan Pervis Estupiñán dari Brighton sebagai bek kiri baru, menggantikan Theo Hernandez yang pindah ke Al-Hilal, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, pemain Ekuador berusia 27 tahun ini dibeli seharga Rp380 miliar (€19 juta), menjadi rekrutan keempat musim panas ini setelah Luka Modric, Samuele Ricci, dan Filippo Terracciano. Selain itu, Estupiñán dikenal sebagai bek modern dengan kemampuan menyerang dan bertahan yang seimbang, meski riwayat cederanya jadi perhatian. Oleh karena itu, ia diharapkan mengisi kekosongan di sisi kiri Milan. Meski begitu, perbandingan dengan Theo dianggap tidak adil karena gaya bermain berbeda. Dengan demikian, fans Milan menanti kontribusi Estupiñán di Serie A musim 2025/26.

Profil dan Perjalanan Karier Estupiñán

Estupiñán memulai karier di LDU Quito, Ekuador, dan debut profesional di usia 17 tahun, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, setelah 45 laga, ia pindah ke Udinese seharga Rp10 miliar (€0,5 juta) pada 2016, tetapi langsung dipinjamkan ke Granada, Almeria, Mallorca, dan Osasuna, menurut Transfermarkt. Selain itu, ia bersinar di Osasuna (36 laga, 1 gol, 5 assist) dan Villarreal, di mana ia memenangkan Liga Europa 2020/21, menurut Football-Italia.net. Pada 2022, Brighton membelinya seharga Rp340 miliar (€17 juta), dan ia tampil gemilang dengan 10 kontribusi (1 gol, 9 assist) di musim pertama, menurut Sky Sport Italia. Oleh karena itu, Estupiñán punya pengalaman di liga top Eropa. Meski begitu, cedera otot dan pergelangan kaki membuatnya absen 43 laga sejak 2023, menurut Transfermarkt. Dengan demikian, Milan mengambil risiko dengan potensi besar.

Bacaan Lainnya

Kekuatan: Bek Modern dengan Serangan dan Pertahanan Seimbang

Estupiñán adalah bek kiri modern dengan kemampuan dua arah, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia kuat dalam duel fisik, cerdas dalam intersepsi, dan cepat dalam recovery tackle, menurut La Gazzetta dello Sport. Selain itu, ia memiliki visi passing yang baik, sering memecah garis pertahanan lawan, dan akurat dalam crossing, menurut Tuttosport. Data dari kartu olahraga di atas menunjukkan Estupiñán mencatatkan 5 gol, 15 assist, 27 clean sheets, dan 34 blok tembakan dalam 175 laga untuk Granada, Osasuna, Villarreal, dan Brighton. Oleh karena itu, ia cocok untuk formasi 3-5-2 atau 4-3-3 Allegri, mirip peran Theo sebagai wing-back menyerang. Meski begitu, ia lebih taktis dalam pressing dan sinergi dengan winger seperti Rafael Leao, menurut MilanNews.it. Dengan demikian, Estupiñán bisa jadi aset berharga jika fit.

Kelemahan: Cedera dan Positioning

Cedera adalah tantangan utama Estupiñán, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia absen 140 hari karena cedera pergelangan kaki pada 2024 dan melewatkan 43 laga sejak 2023 karena masalah otot, menurut Transfermarkt. Selain itu, kecenderungannya bermain menyerang kadang membuatnya keluar posisi, meninggalkan celah di belakang, menurut Corriere dello Sport. Oleh karena itu, Allegri perlu menyesuaikan taktik untuk meminimalkan risiko, seperti menggunakan bek tengah seperti Fikayo Tomori untuk cover, menurut MilanReports.com. Meski begitu, kecepatan dan kesadaran taktikal Estupiñán sering menutupi kesalahan positioning, menurut Sky Sport Italia. Dengan demikian, menjaga kebugaran akan jadi kunci kesuksesannya di Milan.

Statistik: Perbandingan dengan Theo Hernandez

Berdasarkan analisis SempreMilan.com, Estupiñán dibandingkan dengan Theo Hernandez untuk menilai kontribusinya:

  • Penciptaan Peluang (GCA & xG Chain): Theo lebih unggul dalam aksi penciptaan gol (0,43 vs. 0,27), tetapi Estupiñán lebih terlibat dalam build-up serangan (xG Chain 0,60 vs. 0,45).
  • Progresi (CPA & Progressive Passes+Carries): Estupiñán lebih baik dalam membawa dan mengoper bola ke depan (CPA 1,48 vs. 1,13; progresi 8,95 vs. 7,84).
  • Aksi Defensif (Tkl+Int & Recoveries): Estupiñán lebih unggul dalam duel (3,3 vs. 2,52), tetapi Theo lebih banyak memulihkan bola (7,27 vs. 6,41).

Sebagai contoh, data musim 2024/25 untuk Brighton (kartu olahraga di atas) menunjukkan Estupiñán bermain 30 laga, mencetak 1 gol, 1 assist, 65 tekel, 39 intersepsi, dan 65 sapuan. Selain itu, ia menang 44 tekel dan hanya kehilangan 36 duel, menurut SempreMilan.com. Oleh karena itu, Estupiñán lebih seimbang secara defensif dibandingkan Theo, yang lebih eksplosif menyerang. Meski begitu, Theo punya keunggulan fisik dan kecepatan, menurut Football-Italia.net. Dengan demikian, Estupiñán menawarkan gaya berbeda, bukan pengganti langsung.

Konteks Transfer: Solusi Cepat Milan

Milan membeli Estupiñán seharga Rp380 miliar (€19 juta) setelah gagal merekrut Archie Brown, yang dibajak Fenerbahce, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, transfer ini selesai cepat tanpa drama, didanai oleh penjualan Theo (Rp500 miliar/€25 juta), Tijjani Reijnders (Rp1,4 triliun/€70 juta), dan Tommaso Pobega (Rp160 miliar/€8 juta), menurut Fabrizio Romano. Selain itu, Milan masih mengejar Ardon Jashari (Rp700 miliar/€35 juta plus bonus), Dusan Vlahovic (Rp200 miliar/€10 juta), dan bek kanan seperti Marc Pubill (Rp300 miliar/€15 juta), menurut MilanNews24.com. Oleh karena itu, Estupiñán jadi solusi untuk krisis bek kiri. Meski begitu, riwayat cederanya membuat transfer ini dinilai 7/10, menurut SempreMilan.com. Dengan demikian, Milan mengambil risiko dengan potensi besar.

Tur Pramusim: Ujian Awal Estupiñán

Milan sedang menjalani tur pramusim dengan jadwal:

  • 26 Juli: AC Milan vs. Liverpool (Hong Kong)
  • 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
  • 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
  • 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)

Sebagai contoh, Estupiñán absen melawan Arsenal (kalah 1-0) karena baru bergabung, tetapi diharapkan debut melawan Liverpool, menurut SempreMilan.com. Selain itu, performa Lorenzo Torriani dan Samuele Ricci melawan Arsenal memberi optimisme, meski Yunus Musah dan Davide Bartesaghi tampil buruk, menurut MilanReports.com. Oleh karena itu, Estupiñán bisa memperkuat sisi kiri bersama Leao. Meski begitu, kebugarannya harus dipantau untuk Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus, menurut Tuttosport. Dengan demikian, tur ini jadi ajang pembuktian.

Kesimpulan

Pervis Estupiñán adalah bek kiri modern yang membawa keseimbangan antara serangan dan pertahanan ke Milan. Sebagai contoh, kemampuan passing, intersepsi, dan sinergi menyerang membuatnya cocok untuk taktik Allegri. Selain itu, transfer Rp380 miliar (€19 juta) dinilai wajar, meski cedera jadi risiko. Oleh karena itu, Estupiñán punya potensi besar jika tetap fit. Meski begitu, ia harus dinilai berdasarkan kualitasnya sendiri, bukan sebagai pengganti Theo. Dengan demikian, fans Milan menanti debutnya di Serie A musim 2025/26.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *