Fans Milanisti – Alexis Saelemaekers kembali ke AC Milan setelah masa pinjaman di Bologna, dengan semangat untuk membawa tim ke Liga Champions, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, pemain Belgia berusia 26 tahun ini menyatakan kepercayaannya pada pelatih Massimiliano Allegri, yang dianggapnya tahu persis kebutuhan tim. Selain itu, Saelemaekers siap mengisi berbagai posisi, termasuk bek sayap darurat, untuk membantu Milan di pramusim. Oleh karena itu, kembalinya ia menambah kedalaman skuad menjelang laga melawan Arsenal hari ini, 23 Juli 2025, di Singapura. Meski begitu, persaingan dengan Rafael Leao dan Christian Pulisic di sayap membuat perannya tidak pasti. Dengan demikian, fans Milan menanti kontribusi Saelemaekers untuk musim 2025/26.
Kembalinya Saelemaekers: Semangat Baru
Saelemaekers kembali ke Milan setelah dipinjamkan ke Bologna pada musim 2024/25, di mana ia mencatatkan 4 gol dan 6 assist dalam 33 laga Serie A, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia mengaku “kembali ke rumah” dan termotivasi untuk menang bersama Allegri, menurut MilanNews.it. Selain itu, Allegri memujinya karena fleksibilitasnya, termasuk kemampuan bermain sebagai bek sayap kanan saat melawan Arsenal, menurut La Gazzetta dello Sport. Oleh karena itu, Saelemaekers dianggap sebagai pemain serba bisa yang bisa membantu di tengah krisis bek sayap. Meski begitu, performanya yang inkonsisten di masa lalu membuatnya harus bersaing keras, menurut Football-Italia.net. Dengan demikian, ia harus membuktikan diri di pramusim.
Peran Saelemaekers: Winger atau Bek Sayap?
Allegri menggunakan Saelemaekers sebagai winger kanan dalam formasi 4-3-3 melawan Arsenal, tetapi juga mengujinya sebagai bek sayap darurat, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, kepergian Theo Hernandez (dijual Rp462 miliar/€25 juta), Davide Calabria, dan Alessandro Florenzi meninggalkan Milan dengan hanya dua bek sayap murni, Alex Jimenez dan Davide Bartesaghi, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Saelemaekers, yang memiliki kecepatan dan kemampuan bertahan, dianggap solusi sementara, menurut Corriere dello Sport. Oleh karena itu, fleksibilitasnya penting untuk laga pramusim. Meski begitu, ia bersaing dengan Samuel Chukwueze dan Pulisic untuk posisi winger, menurut Sky Sport Italia. Dengan demikian, peran Saelemaekers akan bergantung pada kebutuhan taktik Allegri.
Ambisi Liga Champions: Visi Allegri
Saelemaekers menegaskan target Milan adalah kembali ke Liga Champions 2026/27 setelah absen dari kompetisi Eropa musim ini, menurut MilanNews.it. Sebagai contoh, Allegri, yang memenangkan Scudetto bersama Milan pada 2010/11, diyakininya tahu cara membawa tim ke empat besar Serie A, menurut La Gazzetta dello Sport. Selain itu, Milan telah memperkuat skuad dengan pemain seperti Luka Modric (gratis, gaji Rp64,75 miliar/€3,5 juta), Samuele Ricci (Rp462 miliar/€25 juta), Pietro Terracciano (gratis, gaji Rp14,8 miliar/€0,8 juta), Santiago Gimenez (Rp832,5 miliar/€45 juta), dan Pervis Estupiñán (Rp351,5 miliar/€19 juta), menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, Saelemaekers optimistis timnya kompetitif. Meski begitu, absennya Modric dan Gimenez di tur pramusim membuat Milan bergantung pada Leao dan Pulisic, menurut ALeagues.com.au. Dengan demikian, Saelemaekers harus konsisten untuk mendukung ambisi ini.
Konteks Laga Pramusim: Ujian Melawan Arsenal
Milan menghadapi Arsenal hari ini dalam tur pramusim Asia-Australia dengan jadwal:
- 23 Juli: AC Milan vs. Arsenal (Singapura)
- 26 Juli: AC Milan vs. Liverpool (Hong Kong)
- 31 Juli: Perth Glory vs. AC Milan (Australia)
- 9 Agustus: Leeds United vs. AC Milan (London)
- 10 Agustus: Chelsea vs. AC Milan (London)
Sebagai contoh, laga melawan Arsenal menguji formasi 4-3-3 Allegri, dengan Saelemaekers di winger kanan, Leao sebagai striker, dan Fikayo Tomori sebagai bek kanan darurat, menurut MilanNews.it. Selain itu, debut Ricci dan kehadiran Mike Maignan di gawang jadi sorotan, menurut Corriere della Sera. Oleh karena itu, laga ini penting untuk membangun chemistry menuju Coppa Italia melawan Bari pada 17 Agustus. Meski begitu, keterbatasan bek sayap dan absennya beberapa pemain kunci jadi tantangan, menurut Tuttosport. Dengan demikian, Saelemaekers memiliki kesempatan untuk bersinar.
Transfer Milan: Fokus pada Penyerang dan Bek
Milan sedang mengejar penyerang seperti Dusan Vlahovic (Rp185 miliar/€10 juta, gaji Rp111 miliar/€6 juta), Federico Chiesa (Rp462,5–555 miliar/€25–30 juta), Ermedin Demirović (Rp370–462,5 miliar/€20–25 juta), dan Nicolas Jackson (Rp1,85 triliun/€100 juta), menurut TheHardTackle.com. Sebagai contoh, dana dari penjualan Tijjani Reijnders (Rp1,295 triliun/€70 juta) dan Lorenzo Colombo ke Genoa (pinjaman, opsi beli Rp185 miliar/€10 juta) membantu keuangan, menurut SempreMilan.com. Selain itu, Milan masih mencari bek sayap seperti Ardon Jashari (Rp601,25 miliar/€32,5 juta) atau Marc Pubill (Rp277,5 miliar/€15 juta), menurut Football-Italia.net. Oleh karena itu, peran Saelemaekers sebagai bek sayap sementara sangat membantu. Meski begitu, potensi penjualan Chukwueze atau Tommaso Pobega ke Bologna bisa mengubah dinamika skuad, menurut Calciomercato.com. Dengan demikian, Milan harus menyeimbangkan kebutuhan tim.
Tantangan Saelemaekers: Persaingan dan Konsistensi
Saelemaekers menghadapi persaingan ketat di posisi winger dengan Leao, Pulisic, dan Chukwueze, menurut SempreMilan.com. Sebagai contoh, ia hanya mencetak 10 gol dalam 111 laga untuk Milan sebelum dipinjamkan, menurut Transfermarkt. Selain itu, perannya sebagai bek sayap darurat menunjukkan kelemahan Milan di posisi terzino, menurut Corriere dello Sport. Oleh karena itu, ia harus memanfaatkan pramusim untuk membuktikan nilai dirinya kepada Allegri. Meski begitu, antusiasmenya dan pengalaman di Serie A memberi harapan, menurut MilanNews.it. Dengan demikian, Saelemaekers bisa menjadi kunci jika konsisten.
Kesimpulan
Alexis Saelemaekers kembali ke Milan dengan semangat untuk menang dan target Liga Champions. Sebagai contoh, ia siap bermain sebagai winger atau bek sayap di bawah Allegri. Selain itu, laga melawan Arsenal jadi ujian awal untuk menunjukkan kemampuannya. Oleh karena itu, fleksibilitasnya penting di tengah krisis bek sayap. Meski begitu, persaingan di lini serang membuat perannya tidak pasti. Dengan demikian, fans Milan menanti apakah Saelemaekers bisa bersinar di musim 2025/26.
Berita Milan: Berita Milan Terbaru