Rodney Strasser Dukung Kembalinya Allegri ke Milan

Rodney Strasser

Fans Milanisti – Massimiliano Allegri resmi kembali melatih AC Milan setelah 11 tahun, memulai era baru pada 7 Juli 2025. Sebagai contoh, Rodney Strasser, mantan gelandang Milan era Allegri 2010/11, menyambut baik keputusan ini dalam wawancara dengan MilanNews.it. Selain itu, ia membantah anggapan Allegri sebagai pelatih defensif, menegaskan timnya selalu bermain menyerang. Oleh karena itu, Strasser yakin Allegri bisa membawa Milan kembali ke Liga Champions. Meski begitu, tantangan besar menanti karena musim lalu Milan finis di posisi kedelapan. Dengan demikian, kembalinya Allegri jadi harapan besar untuk musim 2025/26.

Rodney Strasser: Allegri Pilihan Tepat untuk Milan

Rodney Strasser, yang mencetak gol kemenangan di Cagliari saat Milan juara Serie A 2010/11, memuji kembalinya Allegri. Sebagai contoh, ia berkata, “Saya kira Allegri akan kembali suatu saat karena ikatannya dengan Milan. Tapi saya tak menyangka tahun ini. Ini pilihan tepat.” Selain itu, Strasser mengenang Allegri sebagai pelatih metikulus yang fokus pada perbaikan tim. Oleh karena itu, ia optimistis Allegri bisa mengatasi situasi sulit Milan, yang kini start dari posisi kedelapan, berbeda dengan posisi ketiga pada 2010. Meski begitu, Strasser menyoroti perlunya kerja keras untuk kembali ke papan atas. Dengan demikian, pengalaman Allegri jadi kunci.

Bacaan Lainnya

Bantah Allegri Defensif: “Palla Sempre Avanti”

Strasser membantah label Allegri sebagai pelatih defensif. Sebagai contoh, ia menyinggung statistik musim Scudetto 2010/11, ketika Milan mencetak banyak gol. “Lihat saja berapa gol yang kami buat. Kami selalu main ke depan, bukan ke belakang,” katanya. Selain itu, ia menyebut Allegri pandai menyesuaikan strategi dengan lawan, bukan sekadar bertahan. Oleh karena itu, Strasser yakin Allegri akan membawa gaya menyerang ke Milan, terutama dengan Rafael Leao sebagai pilar. Meski begitu, kehilangan Theo Hernandez dan Tijjani Reijnders jadi tantangan. Dengan demikian, Allegri harus membuktikan gaya menyerangnya di musim baru.

Kenangan Strasser tentang Allegri

Strasser mengenang Allegri sebagai pemimpin yang inspiratif. Sebagai contoh, ia bercerita bagaimana Allegri beradaptasi dengan cepat dari Cagliari ke Milan, memberikan saran tepat, dan membangun suasana positif. “Dia suka bercanda, main tenis-meja, tapi di latihan sangat serius,” ujarnya. Selain itu, Allegri rutin mengasah pemain per posisi, seperti bek satu hari dan gelandang di hari lain. Oleh karena itu, pendekatan ini membantu Strasser dan pemain muda lainnya berkembang. Meski begitu, Milan kini lebih lemah dibandingkan era 2010/11. Dengan demikian, Allegri perlu kerja ekstra untuk membangun tim kompetitif.

Perombakan Skuad Milan 2025/26

Milan sedang merombak skuad di bawah Allegri dan direktur olahraga Igli Tare. Sebagai contoh, dana dari penjualan Theo Hernandez (Rp451 miliar/£22 juta), Reijnders (Rp1,3 triliun), dan Malick Thiaw (Rp462 miliar) digunakan untuk mendatangkan Samuele Ricci (Rp453 miliar), Ardon Jashari (tawaran Rp703 miliar), dan Mateo Retegui (Rp925 miliar). Selain itu, Yacine Adli (ke Milan Futuro), Ismael Bennacer (ke Marseille), serta Noah Okafor dan Alvaro Morata (dijual, hemat gaji Rp592 miliar) merampingkan tim. Oleh karena itu, Tare fokus pada Italianisasi, termasuk mengejar Destiny Udogie dan Miguel Gutierrez. Meski begitu, protes Curva Sud dan kegagalan gaet Maxim De Cuyper menambah tekanan. Dengan demikian, Allegri harus memanfaatkan dana ini dengan bijak.

Target Allegri: Kembali ke Liga Champions

Allegri menetapkan target minimal kembali ke Liga Champions. Sebagai contoh, dalam konferensi pers 7 Juli, ia berkata, “Kita harus berada di posisi itu pada Maret.” Selain itu, ia menekankan kerja keras dan kesatuan tim, dengan Leao, Mike Maignan, dan Christian Pulisic sebagai pilar. Oleh karena itu, Allegri aktif membimbing Leao selama latihan perdana, menunjukkan peran sentral sang winger. Meski begitu, kehilangan pemain kunci dan musim tanpa kompetisi Eropa jadi hambatan. Dengan demikian, Allegri harus membangun tim yang solid untuk mencapai target.

Tantangan dan Harapan

Kembalinya Allegri membawa optimisme, tetapi tantangan besar menanti. Sebagai contoh, Strasser menyoroti musim lalu yang mengecewakan, meski sempat menang di Supercoppa. Selain itu, Giuseppe Incocciati memperingatkan bahwa Milan kini berbeda dari era 2010/11, dengan pertahanan rapuh dan kurang gol. Oleh karena itu, Allegri harus memperkuat pertahanan, dengan target seperti Udogie (Rp820 miliar), Gutierrez (Rp462 miliar), atau Archie Brown (Rp370 miliar). Meski begitu, dukungan dari mantan pemain seperti Strasser dan Stefano Capozucca memperkuat kepercayaan pada Allegri. Dengan demikian, kesuksesan Allegri bergantung pada transfer cerdas dan chemistry tim.

Kesimpulan

Rodney Strasser mendukung kembalinya Allegri ke Milan, menyebutnya pilihan tepat. Sebagai contoh, ia membantah label defensif, menegaskan Allegri selalu bermain menyerang. Selain itu, pengalaman Allegri sebagai pemimpin jadi modal besar. Oleh karena itu, dengan perombakan skuad oleh Tare dan fokus pada Leao, Milan menargetkan kembali ke Liga Champions. Meski begitu, kehilangan Theo dan Reijnders, serta musim lalu yang buruk, jadi tantangan. Dengan demikian, Allegri harus membuktikan kemampuannya membawa Milan bangkit di musim 2025/26.

Berita Milan: Berita Terbaru Milan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *