Fans Milanisti – AC Milan sedang mempertimbangkan langkah mengejutkan untuk membawa kembali Álvaro Morata dari pinjaman di Galatasaray. Football Italia mengutip MilanNews24 melaporkan bahwa kedatangan Massimiliano Allegri sebagai pelatih menjadi faktor utama. Morata, yang dipinjamkan ke Galatasaray hingga Januari 2026, sebelumnya dikaitkan dengan kepindahan permanen ke Como di bawah Cesc Fàbregas (web:0, web:1, post:1). Namun, hubungan kuat Morata dengan Allegri dari masa mereka di Juventus (2014-16, 2020-22) mendorong Milan untuk mempertimbangkan u-turn. Meski begitu, gaji tinggi Morata (€9 juta gross) dan riwayat cederanya menjadi hambatan bagi Igli Tare dalam membangun skuad untuk Serie A 2025/26.
Latar Belakang Morata di Milan
Álvaro Morata bergabung dengan Milan dari Atlético Madrid pada Juli 2024 dengan biaya €13 juta (web:5, web:12). Ia mencetak gol debutnya melawan Torino (2-2) dan gol Liga Champions melawan Real Madrid (web:5). Namun, performanya mengecewakan, dengan hanya lima gol di Serie A setelah 20 pertandingan, jauh di bawah ekspektasi sebagai pengganti Olivier Giroud (web:14). La Gazzetta dello Sport mencatat Morata hanya memiliki 3,9 sentuhan per laga di kotak penalti lawan, menunjukkan kecenderungannya bermain jauh dari gawang (web:21). Oleh karena itu, Milan meminjamkannya ke Galatasaray pada Februari 2025, dengan opsi pembelian €10 juta, setelah cedera Mauro Icardi (web:5, web:22).
Morata menjelaskan kepergiannya dari Milan karena perubahan proyek setelah pemecatan Paulo Fonseca (web:22). “Saya pergi ke Milan karena Fonseca, tapi proyek berubah,” katanya kepada Marca. Di Galatasaray, ia mencetak gol dalam kemenangan atas Adana Demirspor (web:0), tetapi laporan terbaru menunjukkan Milan bisa mengakhiri pinjamannya lebih awal (web:1).
Hubungan Allegri dan Morata
Allegri, yang kini melatih Milan, memiliki sejarah sukses dengan Morata di Juventus. Pada 2014-16, Morata mencetak 27 gol dalam 93 laga, termasuk gol kemenangan di final Coppa Italia 2016 melawan Milan (web:5). Pada periode kedua (2020-22), ia mencetak 32 gol dalam 92 laga (web:5). Football Italia menyoroti bahwa Allegri mengagumi fleksibilitas Morata sebagai penyerang tengah atau inside forward (web:0). @MilanXtra di X menyebut hubungan ini “kunci untuk u-turn,” dengan Allegri melihat Morata sebagai alternatif hemat biaya dibandingkan target lain seperti Dusan Vlahovic atau Darwin Núñez (post:4, web:0).
Kendala U-Turn Morata
Milan menghadapi beberapa tantangan:
-
Gaji Tinggi: Morata menerima €9 juta gross per musim, melebihi struktur gaji Milan (web:3). Milan mungkin meminta pemotongan gaji, seperti kasus Christian Pulisic (MilanNews.it).
-
Riwayat Cedera: Cedera otot dan ACL tear (2021) membuat Morata dianggap berisiko. @theMilanZone_ di X menyebutnya “klien MilanLab” (post:2).
-
Anggaran Terbatas: Dengan €73 juta dari penjualan Tijjani Reijnders dan lainnya, Milan juga mengejar Federico Chiesa, Oleksandr Zinchenko, dan Giovanni Leoni (web:7, web:15). Dana terbatas membatasi fleksibilitas (web:5).
-
Kompetisi dari Como: Como, di bawah Fàbregas, tetap mengincar Morata untuk dipasangkan dengan pengalaman dan pemain muda (post:1, post:3). @my_supersoccer di X menyebut Como siap membayar €15 juta (post:7).
SportMediaset melaporkan Milan menetapkan harga Morata €15-18 juta jika memutuskan menjualnya secara permanen (web:3). Namun, Allegri lebih memilih memanfaatkan pengalaman Morata untuk memperkuat serangan (web:1).
Strategi Milan untuk 2025/26
Milan memulai Serie A 2025/26 dengan laga melawan Cremonese, Lecce, dan Bologna, dengan Lecce dan Bologna sebagai ujian berat (MilanNews.it). Allegri berencana menggunakan formasi 4-3-3, dengan Morata berpotensi bermain sebagai penyerang tengah atau sayap, bersama Rafael Leão dan Pulisic (La Gazzetta dello Sport). @MilanPosts di X optimistis Morata bisa “bangkit di bawah Allegri” jika kembali (post:3). Milan juga mempertimbangkan Chiesa (pinjaman dari Liverpool) dan Núñez sebagai opsi serangan (web:0, web:16). SempreMilan.com menyebut dana dari penjualan Theo Hernández (€30-35 juta) dapat mendanai beberapa transfer, tetapi prioritas Allegri adalah keseimbangan tim (web:7).
Reaksi Penggemar
Sentimen di X bercampur. @MilanXtra mendukung u-turn, menyebut Morata “pilihan cerdas untuk Allegri” (post:4). @Dnerali6 di X menilai Morata menginginkan menit bermain reguler, yang mungkin dijamin Allegri (post:5). Namun, @PROMOFREEITALY skeptis, menulis, “Morata bukan solusi; kita butuh penyerang tajam seperti Vlahovic” (X). @SempreMilanCom memperingatkan bahwa riwayat cedera Morata bisa menghambat konsistensi (X).
Tantangan dan Peluang
Milan menghadapi tantangan berikut:
-
Konsistensi Morata: Hanya lima gol di Serie A musim lalu menunjukkan masalah penyelesaian akhir (web:14). La Gazzetta mencatat non-penalty xG Morata hanya 0,41 per 90 menit (web:14).
-
Keuangan: Milan harus menegosiasikan pemotongan gaji dan biaya pemutusan pinjaman dengan Galatasaray (web:3).
-
Integrasi Skuad: Dengan hanya Maignan, Tomori, Calabria, dan Leão tersisa dari skuad Scudetto 2021/22, chemistry tim jadi isu (MilanNews.it).
Peluang meliputi:
-
Pengalaman Morata: Memimpin Spanyol di Euro 2024 menunjukkan kualitas kepemimpinannya (web:5).
-
Koneksi Allegri: Hubungan mereka dapat memaksimalkan potensi Morata (web:0).
-
Fleksibilitas Taktis: Morata bisa bermain sebagai penyerang tengah atau sayap, cocok untuk sistem Allegri (web:1).
Kesimpulan
AC Milan mempertimbangkan u-turn mengejutkan untuk membawa kembali Álvaro Morata dari Galatasaray, didorong oleh hubungan kuat dengan Allegri. Namun, gaji tinggi, riwayat cedera, dan anggaran terbatas menjadi kendala. Dengan jadwal Serie A 2025/26 yang menantang, termasuk laga melawan Lecce dan Bologna, Allegri harus memastikan Morata, jika kembali, bisa memberikan dampak signifikan. Kompetisi dari Como dan minat pada Chiesa menambah kompleksitas. Musim panas 2025 akan menentukan apakah Morata kembali ke San Siro atau pindah permanen ke klub lain.
Info Lainnya: Berita Terbaru Milan
